Saturday, September 7, 2013

That Good - Better - Best

Someone asked me:

Kamu pilih jadi dirimu sendiri atau jadi diri yang dibutuhkan lingkunganmu?

Sebuah pertanyaan yang tricky. Kenapa? Karena setiap orang melalui sifat egoisnya menginginkan untuk menjadi dirinya sendiri. Tapi bagaimana kalau kita yang menjadi diri sendiri justru tidak dibutuhkan oleh lingkungan?

Menjadi orang yang tidak dibutuhkan lingkungan adalah suatu penyiksaan yang paling berat. Kamu ada tapi kamu dianggap tak ada. Ketika kita menjadi diri kita sendiri untuk membuktikan keberadaan kita, justru kita tidak dianggap ada bukankah menjadi sebuah ironi?

Lalu apakah kita harus melupakan siapa kita dan menjadi apa yang dituntut oleh lingkungan kepada kita? Disaat bersamaan kita membuktikan keberadaan kita sekaligus membohongi diri sendiri. Apalah guna hidup apabila kita membohongi diri sendiri? Hidup gelisah dan tak bisa merasa bebas sebagaimana hakekat manusia yang diberikan kebebasan.

Pertanyaan ini menjadi seperti buah simalakama, sama-sama merugikan diri kita. Aku bertanya dalam hati, apakah mungkin untuk menjadi diri sendiri sambil tetap menjadi orang yang dibutuhkan lingkunganku?

Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini, jawabannya adalah mungkin.

Mungkin tidak, seperti yang telah kita bicarakan tadi.

Mungkin ya.

I once read a quote from that romance account @hitmansystem

Be your (best) self!

At first, I thought it such a nice quote untuk upgrade diri kita dan mendapatkan romance life that we wanted. But then I realized that apa yang dibutuhkan lingkungan adalah orang-orang terbaik. That best person selalu dicari dan dibutuhkan, walaupun that best person bukanlah orang yg quite acceptable di lingkungannya, tapi ia akan selalu dicari. Mungkin ada teori yang mengatakan kita selain ber-skill harus ber-attitude nicely juga, itu benar, tapi mungkin untuk that better or good person. That best person is always looked and needed no matter what!

Bagaimana caranya jadi that best person? Aku percaya ada langkah-langkah yang harus dilalui. We got to be that good then that better and then that best person.

Being that good person probably means menyesuaikan dengan kebutuhan lingkungan, mencari tahu peran di lingkungan tersebut. While being that better person probably means mencari lingkungan yang cocok, tahu apa yang kita mampu dan inginkan. And at the end being that best person probably means membentuk lingkungan yang cocok, menjadi siapa diri kita sendiri dan dibutuhkan oleh lingkungan.

That good person adapt with the environment.
That better person find the environment that suits them.
That best person made the environment to meet their needs.


Dibuat dari hasil pemikiran ketika berada di motor sendirian, malam hari, dan setelah melalui diskusi yang melelahkan otak. Pertanyaan terakhir, mungkinkah pemikiranku mengenai being that best person ini sama seperti being that best organisation?